my blog

hanya file2 yg mnurut ku wajar tuk diposting... tp kbanyakan tntg kampung ku nan unik aja

kimak again

kimak again

kimak

kimak

"NGANCAK" ritual bangka belitung

Sebagaimana
misteri dan literatur yang beragam
tentang “dunia lain” di berbagai
belahan daerah di Indonesia. Cerita
dan prosesi ritual bidang tersebut
selalu menarik untuk disimak.
Berikut ini dipaparkan prosesi ritual
mistik di daerah Bangka Belitung
yang konon sering dijalani
masyarakat Bangka Belitung sejak
zaman animisme.
Apa itu “ngancak” ?
Ngancak adalah sebutan dalam
bahasa daerah Bangka Belitung
untuk prosesi ritual mistik
berhubungan dengan mahluk
halus. Pada zaman animisme
dahulu, kepercayaan terhadap roh
dan mahluk halus demikian
membumi sehingga menjadi
sebuah aliran dalam kepercayaan
masyarakat.
Masyarakat yang dulu, percaya
bahwa segala sesuatu yang terjadi
dalam kehidupan ini bersumber
dari akibat pengaruh keberadaan
Roh dan Mahluk Halus. Sehingga
bila terjadi suatu penyakit,
kemalangan, musibah dan lain
sebagainya “DUKUN” atau sebutan
lainnya menjadi tempat pertama
untuk dituju.
Tidak sembarangan orang dapat
menjadi dukun atau ahlinya mistik
waktu itu. Mereka haruslah orang
yang mempunyai suatu kelebihan.
Misalnya; menguasai tentang dunia
mahluk halus/kaum bunian, bisa
memerintah binatang hingga
sebagainya. Yang ahli dalam
menangani buaya misalnya hanya
mendapat sebutan sebagai
pawang / dukun buaya saja.
Ngancak pada dasarnya ritual
memuja, memelihara hingga
dapat memerintah mahluk halus.
Prosesi yang sudah lama
ditinggalkan ini, sejak adanya
pembaharuan terhadap ideologi
agama ternyata menyimpan sejuta
misteri.
Ritual ngancak lebih dari sekedar
memberi “sesajen” dan
permohonan atas rejeki semata.
Namun dengan ritual ini, orang
yang menguasainya dapat
memerintah mahluk halus dan
menjadi ”majikannya”. Bahkan
dapat digunakan berbuat apa saja
sesuai dengan keinginan pelaku
ritual tersebut.
Prosesi ngancak biasanya
dilakukan ditempat-tempat yang
sepi, jauh dari keramaian, angker
dan mengandung nilai mistik yang
tinggi. Sang pelaku membawa
beragam makanan, buah-buahan,
dupa/kemenyan, dan peralatan
yang khusus lainnya. Waktu
dimulainya ritual tersebut biasanya
dilakukan pada waktu siang hari
(tepat pada saat matahari berada
diatas kepala), sore hari (menjelang
waktu magrib/sekitar pukul 05.30
sore s/d 07.30 malam) dan malam
hari (tepat tengah malam).
Pada saat pelaksanaan ritual itu,
sang pelaku memulai dengan
membakar kemenyan/dupa, dan
duduk bersila sambil
mengucapkan mantra-mantra
meracau aneh yang tak beraturan
(dahulu sering digunakan bahasa
melayu tua). Bahkan ada suatu
jenis penganutnya yang
melakukannya dalam keadaan
tanpa busana (telanjang bulat).
Kemudian ia akan berkeliling
mengitari sesajen atau
persembahan itu dengan menari-
nari dan komat-kamit meracau tak
jelas. Dalam proses ini, biasanya
pelaku memakan dan
menghambur-hamburkan
sesajennya seperti “memberi
makan” sang mahluk halus.
Tahap berikutnya, sang pelaku
kesurupan dan berbicara sendiri,
seakan berkomunikasi dengan
mahluk halus yang dipanggilnya.
Bahkan pada saat seperti inilah ia
bisa terbang, menghilang,
mengeluarkan kemampuan aneh
dan lain sebagainya.
Seiring semakin meluasnya ajaran
agama Islam dan meningkatnya
pemahaman tentang Islam itu
sendiri, ritual ngancak sudah
semakin memudar dan tak
terdengar lagi kabarnya. kalaupun
ada pelaku ritual ini, ia akan
bergerak “sembunyi-sembunyi”
karena bila dikenal masyarakat ia
akan dikucilkan dan dijauhi
masyarakat.
Namun pada masa-masa ini,
masih ada cerita yang beredar
untuk tempat-tempat tertentu
yang masih dianggap masyarakat
sebagai tempat angker dan
berbahaya. Hal itu menurut tetua
dahulu disebabkan, banyaknya
mahluk halus yang dulunya
“ dipelihara” sekarang lepas begitu
saja tanpa memiliki majikan yang
dulu kerap “memberi makan”
mereka. Acap kali tindakan para
mahluk halus itu membuat
seseorang tersesat ditengah hutan,
meninggal secara misterius dan
hal-hal mengerikan lainnya...

sumber: beritaunik.net